Dari sekian persoalan yang disebutkan di atas, kebanyakan sudah telanjur terjadi dan mungkin perbaikannya untuk pelaksanaan pemilu yang akan datang. Namun ada hal yang perlu kita cermati saat ini dan ke depannya, yaitu caleg yang terpilih, yang dari orang yang kurang kompeten, sebut saja caleg dari kalangan artis.
Memang, tidak semua caleg artis tidak becus jadi politikus, tetapi kebanyakan kok masih awam dengan dunia politik. Ini bukan tanpa alasan. Komedian, pesenetron, dan yang bekerja di dunia entertiment lain kitarasa kerepotan kalau sudah dihadapkan pada rapat-rapat DPR yang memutuskan dan menghasilkan undang-undang untuk kepentingan rakyat. Bisa dibayangkan, mungkin bisanya hanya ya....ya.... setuju.... dan tidak setuju....
Kita sempat tersenyum, manakala kita punya caleg artis semacam Rieke Dyah Pitaloka, Nurul arifin, dan artis lain yang sudah teruji dan beckground pendidikan yang memadai. Kita yakin mereka bisa menjalankan tugasnya di DPR. Caleg komedian, ..........hmmmmm....dak jamin.... Apa mereka mau ngocok perut di lembaga legislatif yang terhormat? Ini bukan sinis tapi buktikan kerja kalian.... mudah-mudahan pendapat ini tidak benar dan yang penting bukan latar belakang status dan mulut yang kotor dan penuh korupsi yang berbicara tapi nuranilah yang dapat menyelamatkan rakyat dari keterpurukan. kalau yang satu ini artis pasti mampu melaksanakannya. Amin.
Ya mudah-mudahan yang terpilih baik dari kalangan artis atau lainnya dapat mengemban amanat rakyat dengan baik, yang penting jangan bercita-cita jadi koruptor dan minta kenaikan gaji terus sementara yang diwakili (rakyat) hidupnya serba kekurangan. Kalau zaman sekarang seperti itu tetap ada saya doakan semoga cepat tobat.
BalasHapus